Jumat, 20 Januari 2012

KEGIATAN PRODUKSI (Mustika)


KEGIATAN POKOK EKONOMI
          A. PRODUKSI
Tahukah kalian, bahan-bahan apa saja yang dipergunakan untuk membuat kursi? Meja? Almari? Bagaimana proses pembuatan benda-benda tersebut? Cerita kalian mungkin akan berbeda satu sama lain, namun tentu ada hal-hal pokok yang sama, misalnya bahan utamanya adalah kayu, dibuat dengan cara kayu ditebang dari hutan lalu diolah dan jadilah meja atau kursi.

1.Pengertian dan Tujuan Produksi
Proses produksi pembuatan almari dilakukan melalui beberapa tahap, masing-masing tahap harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Bahan baku kayu diambil dari hutan, dipotong-potong dan dibersihkan kemudian dibawa ke toko kayu dalam bentuk papan kayu. Papan tersebut diolah dan dibentuk oleh tukang kayu sesuai kebutuhan misalnya kaki almari, daun pintu, dan penutup bagian atas – belakang – samping. Setelah dirangkai, kegiatan terakhir adalah fisnishing dengan pengecatan atau pelitur dan almari siap dikirim ke pembeli. Benda berupa almari sekarang lebih bermanfaat bagi manusia dibandingkan ketika masih berupa kayu di hutan atau papan di toko kayu. Manfaat yang lebih tinggi ini diperoleh berkat keahlian dan keterampilan tukang kayu. Ia sudah melakukan salah satu kegiatan ekonomi yang disebutkegiatan produksi untuk menambah manfaat atau kegunaan suatu barang bagi manusia.
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Contoh kegiatan produksi yang lain adalah kegiatan menghasilkan pelayanan (jasa) seperti yang telah kita pelajari pada bagian yang lalu. Beberapa orang bekerja dan tidak menghasilkan barang namun menghasilkan pelayanan kepada orang lain. Mereka juga melakukan kegiatan produksi karena orang lain menjadi lebih tertolong berkat keahlian mereka. Tukang pijat, buruh gendong, guru, dokter, polisi, petugas pemadam kebakaran adalah contoh pekerjaan dalam bidang jasa.
Tukang kayu maupun tukang pijat
melakukan kegiatan produksi walaupun hasil dari
kegiatannya berbeda. Tukang kayu menghasilkan
barang berupa almari sedangkan tukang pijat
menghasilkan pelayanan atau jasa pijat. Mereka
berdua disebut sebagai produsen yaitu orang yang
melakukan kegiatan produksi.

2. Nilai Guna Barang

Dari contoh dii atas terlihat bahwa kayu menjadi lebih
berguna ketika bentuknya diubah menjadi almari. Kain
menjadi pakaian, kain menjadi selimut, kedelai menjadi tempe
dan tanah liat menjadi batu bata, merupakan contoh lain dari
nilai guna bentuk (form utility). Jadi, nilai suatu barang akan
bertambah jika bentuknya berubah.

Bagaimana dengan jagung yang dihasilkan oleh pertanian?
Jagung, beras, dan susu sapi segar memiliki nilai guna dasar
(Elementary Utility) karena dari tidak ada menjadi ada.
Dulunya belum ada jagung, lalu dengan usaha pertanian
dihasilkan jagung. Selain itu, jagung mengandung bahan
dasar untuk terciptanya produk lain misal jagung rebus,
minyak jagung, makanan ternak, margarin, jagung kaleng,
dan sebagainya.

Gambar 14.3 Nilai Guna Dasar Jagung – se-
bagai bahan dasar pembuatan barang lain
Sumber: Holt Social Studies

Bagaimana dengan es? Tentu lebih berguna ketika kita
berada di pantai dibandingkan ketika di gunung. Pasir akan
lebih bermanfaat ketika sudah berada di toko bahan bangunan
daripada ketika masih berada di pantai. Dalam hal ini, es dan
pasir memiliki guna yang tinggi ketika sudah berada di tempat
yang baru. Jadi apakah nilai guna tempat (Place Utility)itu?

Kapan kalian membutuhkan payung? Tentu pada saat
hujan artinya payung lebih berguna pada waktu hujan. Lampu
juga lebih berguna pada saat malam hari dibanding siang hari.
Payung dan lampu adalah dua barang yang memiliki manfaat
karena liki nilai guna waktu (Time Utility). Nilai guna suatu
barang akan bertambah tinggi jika barang tersebut ada pada
waktu dibutuhkan.

Banyak barang menjadi lebih bermanfaat ketika sudah
berpindah kepemilikan. Traktor bermanfaat lebih tinggi ketika
dimiliki oleh petani dibanding ketika masih dimiliki pemilik
toko bahan pertanian. Bahan makanan akan lebih bermanfaat
ketika sudah dimiliki oleh sebuah keluarga daripada ketika
dimiliki oleh supermarket. Hal ini disebut nilai guna
kepemilikan (Own Utility).

Sering kita jumpai bahwa barang tertentu baru bisa
bermanfaat jika ada manusia yang mengoperasikannya atau
membuatnya berfungsi. Misalnya radio harus disertai jasa
siaran, dan stetoscope dengan jasa dokter. Maka barang seperti
ini memiliki nilai guna jasa (Service Utility).

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

Bidang-bidang Produksi

Gambar 14.4 Kilang Minyak Bumi
Sumber: Holt Social Studies

Kegiatan produksi dapat digolongkan dalam empat
bidang produksi. Bidang produksi yang pertama berkaitan
dengan kegiatan eksploitasi alam secara langsung. Coba kalian
amati kegiatan produksi yang dilakukan oleh masyarakat di
sekitarmu yang kegiatannya mengambil atau mengumpulkan
kekayaan alam yang ada. Ada penambang pasir, pengumpul
kayu hutan, pengumpul batu-batuan di sungai, menjala ikan
di laut atau sungai atau mungkin pengeboran minyak bumi.
Kegiatan produksi yang mereka lakukan disebut produksi
ekstraktif.

Bidang produksi yang kedua berkaitan dengan kegiatan
mengolah alam. Kegiatan ini dilakukan manusia dengan
memelihara, mendayagunakan alam atau hasil alam yang

Gambar 14.5 Kegiatan Mengolah Alam
Sumber: Holt Social

sudah ada sehingga dihasilkan barang baru yang lebih
banyak jumlah atau jenisnya. Contohnya bercocok tanam,
beternak, dan melakukan budidaya ikan. Kegiatan bercocok-
tanam merupakan kegiatan mengolah alam berupa tanah, air
dan udara untuk menghasilkan buah-buahan atau biji-bijian
yang lebih banyak atau baru. Menanam pohon buah-buahan
disertai dengan pemeliharaan yang baik akan memberikan hasil
yang lebih baik daripada hanya mengambil buah langsung dari
pohon yang ada di hutan. Kegiatan ini dikategorikan sebagai
produksi agraris. Dilihat dari sifat hasilnya, produksi agraris

Bab XIV Kegiatan Pokok Ekonomi

dan ekstraktif dikatakan menghasilkan kegunaan dasar
(elementary utility).

Kegiatan produksi lain yang mungkin kalian lihat adalah
kegiatan orang-orang untuk mengolah suatu bahan menjadi
barang lain, misalnya mengolah kayu menjadi almari; pulp
menjadi kertas; tanah liat menjadi batu bata dan genteng;
kulit binatang menjadi tas dan sepatu; dan gandum menjadi
roti/kue.

Kegiatan-kegiatan itu dapat disebut sebagai produksi
industri manufaktur. Kegiatan produksi ini pada dasarnya
tidak menghasilkan barang baru, tetapi hanya mengubah
bentuk suatu barang menjadi bentuk barang yang lain,
sehingga nilai kegunaan barang tersebut menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, produksi industri manufaktur ini dikatakan
menghasilkan kegunaan bentuk (form utility). Bisakah kamu
menceritakan proses terjadinya kertas
dari gambar pada halaman ini?

Sementara itu, kalian juga bisa
melihat kegiatan orang-orang yang
memperdagangkan barang dengan
cara membuka warung, kios, toko,
super market, atau berdagang
keliling. Kegiatan mereka adalah
membeli barang untuk dijual kembali,
Gambar 14.7 Pedagan Bawang melakukan transaksi jual-beli,
sehingga terjadi pemindahan hak milik
Sumber: Kompas
barang dari pemilik barang kepada
pembelinya. Kegiatan tersebut dapat dikategorikan sebagai
produksi perdagangan, dan kegunaan yang dihasilkan disebut
kegunaan milik (possession utility atau own utility).

Kelompok kegiatan lain yang bisa kalian lihat adalah
kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang dalam rangka

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

melayani kebutuhan jasa bagi yang
memerlukannya. Sebagai contoh:
usaha salon menghasilkan jasa
kecantikan; perhotelan menghasilkan
jasa penginapan dan hiburan;
perbengkelan menghasilkan jasa
perbaikan kendaraan; rumah sakit
menghasilkan jasa kesehatan;
transportasi menghasilkan jasa
angkutan; perbankan menghasilkan
jasa perbankan; dan masih banyak
lagi usaha yang menghasilkan
beraneka macam jasa. Berbagai
kegiatan/usaha tersebut dapat
disebut sebagai produksi jasa, dan
kegunaan yang dihasilkan disebut
Gambar 14.8 Bidang Jasa :
Guru dan Customer Service di kegunaan layanan (service utility).
Bisakah kamu menceritakan dua
Bank
Sumber: ima.dada.net dan
gambar pada halaman ini? Usaha
pkss.co.id
mereka bergerak dalam bidang apa?
Menghasilkan apa?

Perlu kalian perhatikan bahwa dalam satu kegiatan
produksi bisa saja terjadi lebih dari satu bidang
produksi. Misalnya Bengkel Sepeda Motor yang juga menjual
suku cadang. Usaha bengkel ini dikatakan sebagai bidang jasa
yang memberikan pelayanan jasa perbaikan sekaligus bidang
perdagangan karena menjual suku cadang. Contoh lain adalah
usaha perhotelan yang melakukan produksi pada bidang
jasa (penginapan), industri manufaktur (restorasi), sekaligus
perdagangan (suvenir/batik).

Faktor Produksi

Amatilah salah satu kegiatan produksi yang dilakukan
oleh masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian! Produksi
pertanian, pembuatan batu bata, atau yang lainnya. Gambar
pada halaman ini menunjukkan gambar Pak Johan, seorang
karyawan di pabrik batu bata milik Pak Teguh. Pak Teguh
berurusan dengan administrasi, dan keuangan. Untuk
menghasilkan batu bata, Pak Johan memerlukan unsur-
unsur: tanah liat yang diambil dari alam sekitarnya, cangkul,
sekop, alat pencetak, dan bahan/kayu bakar. Ia sendiri yang
akan mengerjakan pembuatan batu bata. Tanpa unsur-unsur
tersebut Pak Johan tentu akan mengalami kesulitan untuk
memproduksi batu bata.

Bab XIV Kegiatan Pokok Ekonomi

Jadi,
untuk
dapat
menghasilkan produk yang
diharapkan, kegiatan produksi
itu tentu memerlukan beberapa
unsur, seperti bahan-bahan,
tenaga kerja manusia, alat-alat
kerja dan pengusaha. Dengan
kata lain, unsur-unsur tersebut
memang harus ada dalam suatu
produksi yang untuk selanjutnya
dikenal dengan istilah unsur.

Sifat dari faktor produksi adalah
Sumber: Holt Social Studies
jumlahnya terbatas, terbagi tidak
merata di setiap tempat dan tidak dapat dikendalikan oleh
manusia.

Faktor produksi pada dasarnya dapat di-kelompokkan
menjadi 4, yaitu sumber alam, tenaga kerja manusia, modal, dan
pengusaha. Pada contoh produksi batu bata di atas, tanah liat
merupakan faktor produksi sumber alam; tenaga kerja dari Pak
Johan dan para pekerja yang lain merupakan faktor produksi
tenaga kerja manusia; alat pencetak, cangkul, peralatan lain
dan kayu bakar merupakan faktor produksi modal; sedangkan
kegiatan dan tanggung jawab Pak Teguh merupakan faktor
produksi pengusaha atau kewirausahaan. Keempat faktor
produksi tersebut saling terkait untuk menghasilkan produk
yang diharapkan.

Faktor produksi alam telah tersedia di alam sehingga
manusia tinggal menggunakannya. Faktor produksi alam
meliputi tanah, air, iklim,barang tambang, sumber tenaga alam,
batu-batuan
dan
kayu-kayuan, ikan
dan mineral yang ada
di laut maupun di
darat. Dari berbagai
sumber daya alam
yang ada di gambar
pada halaman ini,
manakah
yang
terdapatdisekitarmu?
Apakah keluargamu
memanfaatkannya?

Gambar 14.10 Contoh Faktor Produksi
Alam: Hutan, Air, Laut dan Isinya
Sumber: Holt Social Studies & Doc.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

Faktor produksi tenaga kerja manusia yang dicurahkan
dalam produksi dapat berupa kerja fisik maupun kerja psikis
(rohani dan pikiran) atau gabungan keduanya. Kerja manusia
yang menekankan pada fisik biasanya terjadi pada pekerja
kasar, seperti kuli angkut dan buruh bangunan. Tenaga kerja
manusia yang menekankan pada pikiran dan rohani biasanya
terjadi pada pekerja ahli (elite) seperti dokter, guru, manajer,
penasehat hukum, akuntan, notaris dan apoteker. Sedangkan,
tenaga kerja manusia yang menekankan pada fisik dan pikiran
secara imbang biasanya terjadi pada pekerja tukang seperti
montir, penjahit, tukang sepatu, tukang cat mobil, dan sopir.

Tenaga kerja manusia dikelompokkan lagi menjadi tiga,
yaitu pekerja ahli yang terdidik (skilled labour), pekerja yang
terlatih (trained labour), dan pekerja kasar yang tidak terdidik
maupun terlatih (unskilled labour). Contoh pekerja terdidik
adalah dokter, guru, ahli komputer; contoh pekerja terlatih
adalah sopir, masinis, pedagang; contoh pekerja yang tidak
terdidik dan tidak terlatih adalah pembantu, kuli angkut,
tukang batu. Dari gambar yang ada pada halaman ini, termasuk
jenis tenaga kerja yang manakah mereka?

Modal merupakan faktor produksi yang digunakan Pak
Johan dalam bentuk uaang, peralatan dan perlengkapan antara
lain cangkul, sekop, alat pencetak, dan bahan/kayu bakar.
Apabila kalian cermati beberapa modal terebut memiliki sifat
yang berbeda. Cangkul, sekop, dan alat pencetak, setelah
digunakan untuk berproduksi ternyata tidak langsung habis,
tetapi besoknya masih bisa dipakai lagi. Bahkan alat-alat
tersebut bisa dipakai berkali-kali sampai rusak. Dengan kata
lain, ada modal yang bisa digunakan lebih dari sekali dalam
produksi sehingga disebut modal tetap. Sementara itu ada modal
yang berupa bahan/kayu bakar, ternyata hanya bisa digunakan
sekali dalam produksi, begitu digunakan untuk produksi,
modal tersebut langsung habis. Modal yang demikian ini
disebut modal lancar. Modal dalam bentuk uang sifatnya selalu

Bab XIV Kegiatan Pokok Ekonomi

berubah tergantung aktivitas produksi, jika tingkat produksi
tinggi maka uang yang dikeluarkan juga banyak karena bisa
digunakan untuk apa saja, maka uang disebut sebagai modal
variabel.

Dilihat dari sumbernya, modal bisa berasal dari pemilik
atau perusahaan dan berasal dari hutang atau pinjaman kepada
pihak lain. Oleh karena itu modal dibedakan menjadi modal
sendiri dan modal asing (pinjaman). Bisakah kalian memberikan
definisi masing-masing?

Mungkinkah usaha produksi batu bata tersebut berjalan
tanpa keterlibatan Pak Teguh? Mungkin bisa, tetapi
produksinya tidak akan berjalan lancar, dan mungkin juga akan
terjadi pemborosan-pemborosan. Hal itu disebabkan tidak ada
yang memimpin dan mengatur kegiatan produksinya. Berbeda,
apabila ada Pak Teguh! Dengan kemampuan dan keahliannya, ia
bisa merencanakan, mengendalikan, mengatur dan mengawasi
segala kegiatan produksinya dengan profesional dan cakap
sehingga produksinya dapat mendatangkan keuntungan.

Sebagai pemilik usaha, Pak Teguh juga berani menanggung
resiko dengan menginvestasikan uang pada usahanya, ia akan
berusaha seoptimal mungkin agar produksinya tidak rugi.
Kemampuan dan keberanian Pak Teguh menanggung resiko
dalam mengelola usaha produksi itulah yang dikenal dengan
faktor produksi kewirausahaan.

Gambar 14.12 Wirausaha
berani menanggung resiko

Gambar 14.13 Seorang pen-
gusaha harus bisamemimpin
Sumber: Tabloid Nova

Sementara itu Pak Teguh sendiri disebut sebagai
wirausahawan, atau pengusaha. Kemampuan kewirausahaan
ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu kemampuan manajerial,
kemampuan teknis dan kemampuan organisasi.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

a) Kemampuan manajerial (managerial skills) yaitu
kemampuan pengusaha untuk mengelola faktor-faktor
produksi dengan berbekal ilmu dan pengalaman.

b) Kemampuan teknis (technological skill) yaitu kemampuan
pengusaha untuk menggunakan teknik atau cara produksi
yang tepat dan mendukung terciptanya efisiensi dan
efektifitas usaha.

c) Kemampuan organisasi (organizational skill) yaitu
kemampuan pengusaha unttuk mengorganisasikan seluruh
kegiatan perusahaan baik internal (di dalam) maupun
eksternal (di luar) perusahaan.

Perluasan Produksi

Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk dan
semakin majunya peradaban manusia, kebutuhan.manusia, baik
jumlah maupun jenisnya pun menjadi semakin berkembang.
Perkembangan kebutuhan manusia itu apabila tidak diimbangi
dengan peningkatan atau perluasan produksi, maka akan
terjadi kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, karena
alat pemuasnya (barang dan jasa) tidak bertambah. Oleh karena
itu, mau tidak mau produksi harus diperluas/ditingkatkan,
agar dapat ditingkatkan jumlah dan mutu alat pemuas (barang
dan jasa) yang dihasilkan dari produksi.

Pernahkan kalian melihat petani yang sedang memilih
bibit unggul, menambah pupuk, memperbaiki pengairan, dan
memperbaiki cara bertaninya, pada lahannya? Dengan cara-
cara tersebut ternyata ia dapat meningkatkan hasil panennya.
Mungkin kalian juga pernah melihat seorang petani yang
dalam rangka meningkatkan hasil padinya, ia memperluas
lahan pertaniannya dan menambah tenaga kerjanya. Perluasan
produksi yang dilakukan oleh petani pertama dilakukan
dengan cara menambah unit produksi (lahan) baru. Cara
perluasan ini selanjutnya dikenal dengan istilah ekstensifikasi.
Sementara itu, perluasan produksi yang dilakukan oleh petani
kedua pada dasarnya dengan cara meningkatkan kemampuan
produksi (produktivitas) dari faktor produksi yang telah ada,
tanpa menambah unit produksi baru. Cara perluasan ini
selanjutnya dikenal dengan istilah intensifikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar